Falconry indonesia

FALCONRY 


Perkembangan falconry hampir menyebar ke seluruh negara, tidak terkecuali di Indonesia. Namun belum ada catatan pasti mengenai kapan pertama kali kegiatan falconry masuk dan dipelajari di Indonesia. Bahkan sampai saat ini, sebenarnya kegiatan falconry di Indonesia merupakan kegiatan yang bisa dikatakan "ilegal". Hal ini karena Indonesia tidak memiliki sejarah terkait dengan kegiatan falconry. Padahal kita tahu bahwa di Indonesia juga pernah berkembang masa raja-raja pada jaman dahulu. Kemudian kenapa raja-raja di Indonesia tidak mempunyai kegiatan falconry seperti raja-raja di Timur Tengah?. Kemungkinan ini terjadi karena perbedaan keadaan alam di Indonesia dengan alam di Cina dan Timur Tengah. Sehingga kegiatan falconry kurang efektif digunakan untuk berburu oleh raja pada masa itu. Kondisi alam di Indonesia sendiri pada masa dahulu lebih di dominasi oleh hutan, sementara padang runmput jarang ada, sehingga jika menggunakan raptor untuk berburu di hutan sedikit menyulitakan. Hal ini kemungkinan yang menjadi alasan kenapa raja-raja dahulu tidak terlalu favorit bagi raja di Indonesia.
     Melihat tidak adanya sejarah falconry di Indonesia, inilah kemudian kenapa kegiatan falconry dikatakan ilegal. Sehingga bagi anda para penggiat hoby falconry di Indonesia sebaiknya berhati-hati dengan kegiatan tersebut. Karena bisa saja anda terjerat Undang-undang dan pasal-pasal tentang perlindungan hewan. Karena semua jenis raptor masuk dalam undang-undang.
     Berbeda dengan di Indonesia, di beberapa negara seperti Mongolia, Cina, Arab, bahkan di beberapa negara di Eropa, kegiatan falconry menjadi suatu kegiatan yang "legal" atau resmi. Karena pada dasarnya mereka mempunyai sejarah terkait dengan kegiatan falconry. Selain itu mereka juga mempunyai aturan-aturan yang jelas terkait dengan kegiatan falconry. Hal lainnya kenapa di beberapa negara tersebut falconry "legal" karena SDM (sumber daya manusia) di negara-negara tersebut mampu untuk menjaga dan meningkatkan jumlah populasi rapto di negaranya. Saat ini mereka telah mampu untuk "breeding"atau menangkarkan beberapa jenis raptop. Sehingga kemudian yang di jual adalah raptor hasil breeding, bukan lagi raptor hasil menangkap di alam liar. 
       Sementara itu di Arab, kegiatan falconry menjadi salah satu warisan budaya. Bahkan di Uni Emirat Arab menggunakan elang sebagai lambang Nasional dan mengeluarkan paspor khusus untuk para penggiat falconry, yang kemudian juga diikuti oleh Arab Saudi.
       Muhammad Ahmad al-Bowardi (Presiden Emirat Falconers Club) mengatakan, "bahwa Falconry tidak hanya praktik berburu, tetapi merupakan warisan budaya ribuan tahun lalu". Perlu adanya penyelidikan lebih lanjut apakah di Indonesia juga pernah ada kegiatan falconry pada jaman dahulu, sehingga kedepan kegiatan falconry dapat menjadi "legal", tentu saja  harus dengan perraturan yang ketat.
       Karena kegiatan falconry di Indonesia merupakan kegiatan yang "ilegal", sebaiknya anda mengurungkan niat untuk menekuni kegiatan yang satu ini. Karena jelas sesuatu yang ilegal tersebut mempunyai "konsekuensi" yang berat. Namun jika anda benar-benar bertekad dalam dunia falconry, silahkan saja asal resiko ditanggung sendiri. Dan sebelum anda mulai terjun untuk menggeluti dunia falconry, sebaiknya pelajari terlebih dahulu hal-hal terkait dengan kegiatan falconry. 

Awalnya aktivitas ini dilakukan untuk mencari makanan, namun saat ini telah banyak dilakukan sebagai ajang persahabatan dan kebersamaan. Falconry umumnya dipraktikkan di jalur terbang migrasi burung (flyway) atau pada sebuah lapangan oleh orang dari segala umurjenis kelamin dan pekerjaan. Tradisi ini mengembangkan hubungan yang kuat dan jalinan spiritual antara falconer dengan burung mereka yang mana membutuhkan komitmen kuat untuk mengembangbiakkan, melatih, memegang, dan menerbangkannya. Di banyak negara, falconry diwariskan dari generasi ke generasi sebagai tradisi budaya, yang memberikan latihan atau ajaran di dalam keluarga atau sebuah kelompok. Di MongoliaMarokoQatarArab Saudi dan Uni Emirat Arab contohnya, para falconer mengajak anak-anak mereka ke padang pasir dan mengajarkan mereka menangani burung dan membangun hubungan kepercayaan dengannya. Para pemilik burung berasal dari latar belakang yang berbeda namun menjalin nilai-nilai kebersamaan, tradisi dan praktik yang sama dalam metode melatih dan merawat burung, menggunakan peralatan yang dibutuhkan, hal ini cukup sama di seluruh dunia. Tradisi ini membentuk dasar dari warisan kebudayaan dunia yang lebih luas, termasuk juga atribut-atribut budaya seperti pakaian tradisionalmakananmusiklagupuisi dan tarian yang didukung oleh komunitas dan kelompok yang mempraktikkannya.

Falconry atau hawking (dari Bahasa Inggris, artinya "perburuan dengan memakai elang") adalah jenis olahraga yang memanfaatkan falcon (jenis elang atau alap-alap) atau hawk (rajawali) dalam suatu aktivitas berburu. Orang yang memptaktikkan falconry dinamakan falconer.Olahraga ini menuntut kesabaran dan ketekunan dalam melatih burung.Burung harus dapat dijinakkan atau "dimanusiakan" dan diajari untuk melakukan berbagai macam hal seperti terbang kembali ke tangan sang majikan atau berburu di ladang perburuan
  Falconry adalah salah satu olahraga tertua di dunia yang telah dipraktikkan pertama kali di Timur Tengah sejak abad ke-8 SM. Selanjutnya, tradisi ini berkembang di Eropa khususnya dalam kelompok bangsawanpada abad pertengahan. Pada saat itu, setiap kelas sosial diberikan jenis burung pemangsa tertentu guna dilepaskan sebagai simbol kedudukan Raja menerbangkan gyrfalcon dan budak menerbangkan goshawk  Di Asia, falconry berkembang diTimur Tengah, Asia Tengah, Mongolia, Korea, Cina dan Jepang. Falconry di Korea dimulai sejak zaman Tiga Kerajaan (57 SM-668) dan selanjutnya diperkenalkan ke Cina dan Jepang. Di Jepang, aktivitas ini dinamakan Takagari. Mulai abad ke-17 olahraga falconry menurun kepopulerannya setelah senapan ditemukan dan lahan-lahan banyak dibuka untuk kegiatanpertanian. Pada saat ini, kegiatan falconry hanya sedikit dipraktikkan manusia, terbatas pada kelompok-kelompok dan asosiasi hawking saja. Di Korea Selatan, bahkan hanya dua orang ahli falconry tradisional (maesanyang) saja yang tersisa



Melatih burung-burung pemangsa adalah suatu hal yang kompleks. Banyak buku-buku yang berisikan ratusan halaman mengenai pengalaman-pengalaman para falconer dunia, namun itu semua masih belum sempurna. Yang sangat di sayangkan adalah, banyak pemula yang runtut memulai falconry dengan berbekal pengetahuan seadanya tanpa didampingi oleh falconer berpengalaman. Daripada memulai falconry hanya berbekal pada buku dan internet, alangkah baiknya untuk belajar dari falconer-falconer yang sudah berpengalaman., untuk jadi seorang falconer di wajibkan untuk mempunyai lisensi yang dikeluarkan oleh Negara. Dan bukan hanya itu, para pemula diwajibkan mempelajari seluk beluk Falconry mengenai Fungsi dan Guna bagi para falconer dari falconer sebelumnya yang berpengalaman

Ada berbagai istilah dalam dunia Falconry yang harus di pahami oleh para Falconer sebagai berikut:
o BOP : Bird of Prey atau biasa disebut burung pemangsa
o FTF : fly to fist ( Burung datang ke tangan kita ketika di panggil )
o Manning : proses pejinakan sebelum burung siap untuk dilatih.
o FOF : Feed On the Fist, memberi makan diatas tangan
o Mews : tempat / ruangan tertutup khusus untuk menaruh elang
o Glove : sarung tangan khusus utuk menghandle BOP agar terhindar dari kuku tajam nya.
o Batting : burung menjauh / terbang / loncat ketika didekati
o Anklet : pengikat kaki BOP, terbuat dari kulit
o Jess : tali pendek terbuat dari kulit yang terhubung dengan Anklet
o Imprint : perawatan burung dari piyik, kalau salah BOP bisa kehilangan jati diri
o Pearch : tempat tangkringan BOP
o Hood : penutup kepala BOP, untuk menghindari BOP stress dlm perjalanan
o Baggies : umpan hidup
o Tidbits : potongan daging kecil2 untuk melatih
o Creance : tali panjang yg diikatkan ke BOP, untuk mengindari hilang.
o Lure : daging kaki kelinci atau sayap burung yang diikat dengan tali, untuk manggil BOP
o Weathering : burung diatas perch, tanpa hood dan dijemur untuk menikmati cuaca, sekalian di tempat yg ramai selama 1 atau 2 jam, agar burung tidak takut akan kehadiran manusia.
o Brancher : Elang muda berbulu lengkap tetapi belum mampu terbang.
o Juvenille : elang muda yang sudah dapat berburu sendiri di alam.
o Mature : elang sudah tua, dan biasanya sudah susah untuk dilatih.
o Eyass : elang yang telah dibawa dari sarang
o Footing : elang menyerang menggunakan kuku kaki nya.
o Sticky : elang mencengkram sangat keras pada glove.
o swivel: besi bulat yang dapat berputar, digunakan untuk menyatukan jesse menjadi satu
o leash: tali kulit setelah swivel..berfungsi untuk mengikatkan burung pada saat d perch
o JTTF : Jump To The Fist


Equip/peralatan


  • Angklet      --> Gelang kaki yang terbuat dari kulit, salah satu perlengkapan wajib dalam falconry.
  • Bind          --> Mengikat raptor di pearch.
  • Creance     --> Tali panjang untuk latihan/ leash.
  • Jesse         --> Potongan kulit untuk menahan kaki raptor, perlengkapan wajib dalam falconry.
  • Telemetri   --> Alat elektronik untuk melacak raptor yang hilang.
  • Bal-Chatry  --> Alat untuk menjebak burung pemangsa (raptor) yang dilengkapi dengan filamen/ benang.
  • Baggies     --> Binatang umpan. Fungsinya untuk menambah percaya diri dan mental raptor.
  • Glove        --> Sarung tangan yang terbuat dari kulit. Untuk menghindari tangan terluka dari tajamnya cakar raptor. Perlengkapan wajib dalam falconry.
  • Pearch      --> Tempat tangkringan untuk raptor.
  • Hood        --> Penutup kepala raptor, agar raptor tenang dan tidak stres
  • Lure         --> Daging atau sayap burung yang diikat dan dilempar atau                       diputar-putar untuk melatih manuver raptor.
  • Swivel      --> Besi bulat yang dapat berputar fleksibel yang dipasang pada jesse untuk menghindari kusut atau ruwet.                                   Perlengkapan wajib dalam falconry.
  • Leash       --> Tali dari kulit atau tali yang kuat yang dipasang setelah jesse ntuk diikakan ke pearch.
  • Hawk Box --> Biasa juga disebut "Travel Box" berbentuk kotak yang terbuat dari kayu untuk membawa raptor.


Lain-lain
  • Austringer --> Orang yang berburu menggunakan raptor jenis Accipiter.
  • Batting     --> Raptor menjauh, terbang, loncat atau menghindar ketika didekati.
  • Cast         --> Sisa pencernaan dari bulu dan tulang yang dikeluarkan lewat mulut/paruh.
  • Crop         --> Tempat pertama ketika makanan dicerna.
  • Enter        --> Masa ketika raptor pertama kali menangkap mangsa.
  • Eyrie         --> Tempat raptor bersarang.
  • Feak         --> Ketika raptor membersihkan paruhnya.
  • Hack         --> Membiarkan raptor terbang bebas untuk beberapa waktu. 
  • Impling     --> Metode untuk memperbaiki bulu yang rusak.
  • Manning    --> Tahap atau proses penjinakan raptor.
  • Mantle      --> Menyembunyikan makanan makanan yang dilakukan oleh raptor dengan sayapnya.
  • Mews        --> Rumah untuk raptor.
  • Panned Hard-> Bulu yang tumbuh sempurna.
  • Pitch         --> Ketinggian seekor raptor ketika terbang.
  • Preen        --> Meluruskan bulu dengan paruh.
  • Rouse        --> Raptor Mengguncang bulu untuk membersihkan kutu atau merapikan bulu.
  • Slip           --> Melepaskan raptor dari mangsa.
  • Sticky        --> Raptor mencengkeram erat pada glove.
  • Stoop        --> Tukikan ketika raptor mengejar mangsa.
  • Tibbit        --> Potongan daging kecil-kecil untuk memancing raptor datang ketika dipanggil.
  • Tiring        --> Potongan daging yang tebal untuk mendorong raptor makan.
  • Weather    --> Meletakkan raptor ditempat terbuka untuk dijemur.
  • Wait-on     --> Raptor terbang diatas kepala Falconers.
  • Quarry       --> Mangsa
  • Yarak         --> Kondisi top performa. Biasanya saat raptor pada posisi                           hunting weight.

KIAT TRAINNER 



          Bukan hal mudah Melatih burung Passage (juvenile) atau Haggard (mature) mempunyai kesamaan. Sedangkan untuk eyass (chick) membutuhkan pendekatan yang berbeda, pengkondisian pakan merupakan hal terpenting. Juga pelatihan menggunakan  creance akan memiliki perbedaan antara raptor bersayap pendek dan raptor bersayap lebar.
           Dalam beberapa buku, melatih raptor sangat sulit dan mistik. Namun falconry adalah masalah ikatan, saling menghormati, makanan, kesabaran dan kepercayaan. Falconer tidak semestinya kecewa terhadap Partner  meskipun apa yang dilakukan sang partner tidak sesuai yang diharapakan. Partner juga tidak bisa dilatih dengan kekerasan atau hukuman, mereka tidak mengenal kepatuhan karena takut.
            Ketika Partner  pertama kali tiba dirumah, ada baiknya falconer telah siap dengan segala equipment standar untuk falconry. Dan mulai dengan mengukur berat badan Partner pada waktu ini, karena sesudah hari ini falconer tidak boleh terlalu sering untuk menyentuh Partner. Partner  akan menjalani masa karantina selama 5 sampai 7 hari. Ini dilakukan agar Partner terbiasa dengan lingkungan sekitarnya dan dapat beradaptasi dengan baik. Burung yang baru saja dipindahkan biasanya mengalami stress, dengan manjalani karantina akan membuat Partner lebih tenang dan rileks. Akan lebih nyaman jika Partner mengenakan hood.
Kebanyakan, juvenile dan mature yang baru di adopt akan merasa terancam pada kehadiran manusia atau falconer itu sendiri. Ketakutan ini harus dihadapkan kepercayaan dari falconer. Falconer harus bisa memberikan rasa aman kepada Partner. Pada tahap membangun kepercayaan seperti ini, sebaiknya Partner tidak boleh dibiarkan kelaparan. Pemberian makan secara teratur, tidak kurang tidak lebih, tidak mengundur dan memajukan waktu makan Partner.




          Proses manning adalah proses untuk membiasakan burung dengan kehadiran manusia. Cara manning tiap-tiap falconer berbeda, ada yang dengan cara meletakkan Partner ditempat yang ramai lalu lalang manusia, ataupun menghabiskan berjam-jam didepan Partner tersebut.  Usahakan jangan terlalu terbuka terhadap orang lain selain falconernya.
              Setelah Partner dipasang angklet dan jesse, mulailah untuk memberi makan Partner di atas kepalan sarung tangan/Glouve anda. Jika Partner masih merasa takut akan kehadiran manusia, ada baiknya falconer memakaikan hood dan menempatkan Partner ditempat gelap, sambil letakkan di perch mereka tentunya. Untuk mengatasi rasa haus Partner, bisa disemprotkan diantara paruh mereka (hindari daerah hidung, jika air masuk melalui hidung bisa menyebabkan Partner flu). Untuk hari berikutnya, bawakan lagi potongan-potongan daging dan berikan makanan ketika Partner berada di tangan anda, proses ini dinamakan, feed on fist. Jika Partner tidak makan, maka ulangi proses sebelumnya pada hari berikut. Jangan khawatir Partner akan kelaparan, BOP yang berukuran besar (700gr +) bisa puasa sampai lima hari. Sedangkan BOP berukuran kecil bisa tidak makan sampai 2 hari dari semenjak di adopt. Jika sampai berhari-hari masih belum mau makan, konsultasikan ke falconer berpengalaman atau kedokter untuk masalah ini.
            Ada trik yang cukup manjur untuk masalah Partner yang malas makan. Yaitu, tunggu ketika saat-saat moncong Partner terbuka dan ganjal dengan penjepit. Setelah itu, letakkan potongan kecil daging kedalam mulutnya. Lalu semprotkan air secukupnya, sehingga Partner mau menelan potongan daging tersebut. Daging yang tertelan akan memicu respon makan dari BOP.
            Setelah  menelan potongan daging tersebur, tawarkan potongan kecil daging lagi kepada Partner. Dan lihat apakah Partner  memperhatikan wajah anda atau daging tersebut. Pada saat ini falconer dapat menilai seberapa besar ketakutan Partner akan manusia. Jika dia menolak untuk memakannya, maka letakkan Partner tersebut dan lakukan lagi dilain hari. Jika Partner  menunjukkan tanda-tanda untuk makan, maka berikan beberapa potong lagi dan jangan lupa untuk melakukannya ketika posisi Partner ada dikepalan sarung tangan / Glouve falconer.
     Ada beberapa tahapan dalam melatih/membelajari BOP agar menjadi Partner yang Handal /Terlatih. Berikut ini adalah langkah – langkah detail dalam melatih raptor yang harus diikuti oleh falconer pemula yang sudah memiliki partner hawk/falcon/eagle.Dimohon untuk mengikuti langkah – langkah pelatihan secara baik dan benar demi partner anda.Meskipun langkah – langkah pelatihan ini di buat agar falconer pemula dapat melatih partner mereka hingga free fly,tetap disarankan untuk berkonsultasi dan minta bimbingan kepada falconer yang berpengalaman dalam hal menentukan partner karena tiap species memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing.


1.FOF


Proses feed on fist dilakukan sampai Partner berani menaiki tangan falconer tanpa dipaksa. Setelah Partner menaiki glove tanpa paksaan, maka kali ini letakkan potongan daging tersebut di antara tangan yang dinaiki oleh Partner. Jangan menggunakan tangan yang lain lagi. Kemungkinan besar Partner akan ragu dan diam. Jika demikian, usahakan  supaya bisa melihat potongan daging tersebut dan dekatkan dengan jari anda keparuh Partner. Ulangi proses ini sampai Partner sanggup bertengger dan terbiasa serta nyaman makan dari glove falconer.
      Ditahap FOF ini dibutuhkan kesabaran ekstra dan mental baja dari falconer. Falconer harus meyakinkan Partner bahwa tangan falconer adalah tempat yang aman dan sumber makanan yang nyaman.
            Tahap selanjutnya adalah tahap jump to the fist. Sebelum melanjutkan ke tahap ini, sangat di anjurkan Partner sudah mempunyai kepercayaan dan ikatan (bonding) kepada falconernya. Hal tersebut dapat di identifikasi jika :


§     Partner  naik ke atas tangan tanpa paksaan sama sekali§     Partner  merespon manakala falconer memanggilnya (peluit : jika biasa memakainya)§     Partner tidak merasa terganggu dengan interaksi atau keberadaan sang falconer§     Partner  merasa nyaman dengan interaksi yang falconer terapkan terhadapanya

         

2.JTTF

Jika hal-hal di atas terasa sudah terlihat pada Partner, maka sudah bisa dilakukan tahap training awal JTTF. Partner diharapkan mau melompat ke atas glove falconer untuk mendapatkan makanannya. Caranya tempatkan potongan daging diglove falconer, lalu tawarkan kepada Partner  yang bertengger di perch dengan jarak kira-kira sampai moncong Partner dapat menjangkau tidbits( potongan daging) tersebut. Lakukan cara ini dengan menempatkan tidbits yang ada diglove falconer di depan Partner. Ulangi proses ini sampai dia lancar merebut makanan dari glove falconer, lalu perlebar sedikit demi sedikit jarak glove dengan Partner. Beberapa Partner akan memperlihatkan posisi aneh ketika akan merebut makanan dari glove, tapi jika dilakukan berkala dan bertahap, Partner akan mulai melompat dan bertengger diglove falconer untuk mendapatkan makanannya. Ulangi tindakan yang sama, dan setiap kali memperlebar jarak antara glove dan Partner.
            Pada titik ini, ada dua hal yang harus diperhatikan oleh falconer : Pertama, mulailah untuk memperkenalkan dunia luar kepada Partner anda, taman, keramaian, dan lalu lalang kendaraan. Ini dilakukan jika Partner sudah terbiasa melompat ke glove falconer dan juga harus diingat pada saat membawa Partner harus menggunakan creance(tali panjang yang tersambung dari glove ke BOP untuk mencegah escaping). Dia mungkin akan beberapa kali akan mencoba melepaskan diri dari creance yang dapat melukai dirinya sendiri, tapi langkah ini harus dibiasakan.
            Setelah Partner mulai terbiasa dengan creance, mulailah melakukan proses JTTF di alam terbuka menggunakan creance. Jika BOP sudah terbiasa melompat ke glove dengan creance, sekarang waktunya untuk tahap selanjutnya



3. FTTF



Fly To The Fist  menggunakan creance yang lebih panjang dengan jarak perch dan  lebih lebar. Creance diharapkan menggunakan tali yang tipis dan tidak mudah kusut. Bawa Partner ke tempat terbuka, tidak terlalu ramai (Taman, lapangan sepakbola, atau padang rumput) dengan membawa perch . Tempatkan Partner di atas perch dan peganglah creance ditangan falconer yang lain, tawarkan Partner tidbit yang ada di glove falconer. Usahakan sampai Partner dapat melompat dari perch ketangan falconer seperti yang dilakukannya di tempat tertutup. Ulangi proses ini dengan sedikit demi sedikit memperlebar jarak perch dan glove. Partner harus melompat ke glove falconer tanpa menunggu sejenak. Jika Partner berbalik dan terbang kelain arah selain menuju falconer, kemungkinan rasa lapar Partner belum cukup besar untuk melakukan tahap ini. Lakukanlah di lain hari.
            Jika Partner terbang dengan semangat, hingga jarak dia terbang sampai batas maksimal tali creance, maka cobalah untuk ketahap selanjutanya. Dan perlu diingat, Partner yang terbang menuju falconer untuk mendapatkan makanannya, harus memiliki respon yang bagus sebelum Partner dipanggil. Kebanyakan Partner sampai pada jarak 25 meter di tahap ini.  Jika falconer masi perlu menunggu Partner lebih lama dari 1 menit hingga dia mau terbang, berikan kode kepada Partner  seperti yang biasa dia terima sehari-harinya (peluit, tepuk tangan, atau teriakan). Dalam kondisi ini Partner belum siap untuk tahap selanjutnya,



4. Free-Flight.


            Hal lain yang diperlukan sebelum free-flight adalah, Partner terbiasa dengan panggilan dari falconer ketika ada diketinggian yang melebihi falconer semasa memakai creance. Terkadang ketika Partner berada diketinggian tertentu, dia akan merasa keadaan yang berbeda. Dan jika beberapa menit Partner tidak memperlihatkan respon apa-apa, ada kemungkinan besar dia akan kabur. Disinilah peran vital panggilan untuk Partner yang biasa didengar dari sang falconer. Untuk penempatan tinggi Partner ketika akan free-flight sekitar 2-3meter dari tinggi falconer. Partner bisa ditempatkan di atas atap rumah atao bangunan lain, jangan dipohon karena bahaya jika terjerat.
            Ketika tahap free-flight, Partner akan sangat waspada. Dia akan fokus dengan glove dari falconer, tiupan peluit, atau tidbit yang dikeluarkan oleh falconer. Dalam beberapa kemungkinkan akan melompat ketempat lain, keadaan ini masih bisa dimaklumi jika pandangan Partner tetap tertuju ke arah falconer. Namun jika pandangannya teralihkan untuk beberapa saat, falconer harus bertindak tegas seperti tetap menawarkan tidbit atau lure dan memanggilnya dengan peluit atau yang lainnya. Intinya, yang harus dilakukan oleh falconer dalam tahap adalah membuat Partner turun menuju falconer. Pastikan juga ketika tahap ini, berat badan Partner harus ideal dan ukur kecepatan angin agar tidak mengganggu Partner ketika terbang. Satu lagi, tempat yang digunakan seharusnya adalah tempat luas dimana Partner bisa melihat jelas mangsanya.
            Setelah hubungan ini ini terbentuk, biasakan untuk ketanah lapang berumput. Biarkan Partner tanpa penutup kepala, agar supaya dapat merasakan aliran udara. Jika tahap free-flight selesai, maka Partner tidak perlu lagi untuk dipasangi creance ketika falconer membawanya ketempat manapun.
            Falcon melakukan berbagai maneuver yang menakjubkan ketika berburu, ketika bermanuver falcon  menantang teori fisika dengan kecepatannya menukik hingga 240mil/jam dengan putaran lebih dari 29Gs! Dari sekian banyak falconer mengatakan bahwa, gaya terbang Falcon adalah anugrah terbesar bangsa burung. 


5.SOARING


Setelah hubungan kepercayaan telah terjalin dan mengandalkan satu sama lain,falconer dan partner masuk hunt spot.Kondisi partner tidak menggunakan hood,dan khusus untuk falcon segera cast off.sedangkan untuk jenis hawk,mulai mengajarkan teknik berburu mereka biasanya berburu di darat atau udara,seperti soaring ( terbang memutar mengintai mangsa ),dari perch,atau langsung dari glove falconer.Saat partner lepas dari tangan,falconer yang menjadi pelayan partner.Tugas falconer adalah mencari mangsa untuk diburu oleh partner.Kemudian partner akan mengejar mangsa,menampilkan aksi manuver udara yang menakjubkan.Untuk eagle dan hawk,mereka dapat mengandalkan fisik untuk berburu mangsanya,sedangkan falcon dapat stoop ( menukik ) hingga kecepatan 240 mil / jam.Bagi falconer,pertunjukan manuver – manuver dari partner merupakan hadiah dan penghargaan tertinggi atas hasil latihan yang panjang.Falconer menjadi penonton terdepan dalam menyaksikan aksi manuver terindah di dunia.



6.LURE



Lure adalah instrumen untuk memancing BoP. Terbentuk menyerupai burung kecil dan diikatkan daging pada Lure agar BoP mengira seperti burung sungguhan. Cara melakukan tekhnik ini adalah dengan cara Lure di ikat pada tali yang panjang, lalu diputar-putar agar saat BoP melihat Lure seperti burung yang sedang terbang. Untuk mencapai tahap ini, BoP harus sudang mencapai tahap FF (Free Fly)
 proses pelatihan gunakan lure.Selingan latihan lure untuk membuat partner memahami kalau lure sama dengan perut yang kenyang.Saat partner menangkap lure,tutupi lure dari penglihatan parnter dengan glove.Jepit tidbit dengan keras agar tidak tertarik dan memaksa partner untuk menggunakan cakarnya.Saat partner menggunakan cakar,angkat dia ke glove dan sembunyikan lure dari penglihatan partner.

Jika partner seekor falcon,pada tahap ini lure memegang peranan yang sangat penting.Falconer memutar lure untuk memancing partner menerkam,saat lure hampir diterkam,falconer mengubah arah lure sehingga partner merasa tertantang untuk mendapatkan lure tersebut.Metode pelatihan untuk falcon ini disebut keep away game,sebuah permainan yang mengasah kemampuan dan ketepatan.Dalam permainan ini,tugas falconer adalah memutar lure dan menarik lure saat partner hampir mencengkeramnya.Partner akan tertantang untuk terbang lebih cepat,menukik lebih tajam,bahkan membaca gerakan tangan falconer.Sisipkan tidbit pada lure,lakukan terus permainan ini hingga porsi makan partner terpenuhi.


HUNTING

Mengajarkan burung pada masa hunting, adalah agar burung tersebut dapat dan siap bertahan hidup di alam bebas. Pada masa pelatihan hunting, makanan dilemparkan ke arah atas dan burung harus dapat menangkap makanan itu dengan gesit/cekatan (agar burung memiliki kemampuan untuk berburu mangsa hidup). Meski pada umumnya burung predator sudah memiliki kemampuan berburu dan kemampuan terbang yang bagus, training semacam ini sangatlah menunjang burung di alam bebas untuk bertahan hidup dan mempertahankan komunitasnya. Tentunya hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama,agar burung-burung ini tidak mengalamai kepunahan.




  TAMBAHAN WAWASAN PENTING

            Banyak orang yang memulai falconry tanpa bimbingan dari falconer berpengalaman mengatakan bahwa falconry itu mudah, menyenangkan dan alasan untuk memelihara binatang liar. Ikatan yang terbentuk antara falconer dan Partner sama sekali tidak sama dengan memelihara binatang peliharaan atau binatang liar lainnya. Falconer hanya hendaknya memiliki partner 1 hingga 2 burung saja, karena tiap burung membutuhkan pelatihan yang sangat disiplin serta perhatian khusus dari Falconer.
            Berat burung pemangsa merupakan hal penting yang harus diketahui oleh falconer yang ingin belajar. Beberapa falconer merekomendasikan untuk memulai falconry dengan alap-alap, sejenis elang berukuran kecil. Dengan burung yang relative lebih kecil, akan memudahkan perawatan dan makanan untuk disediakan.

Ada beberapa variasi teori yang digunakan dalam pemberian pakan partner falconry.Di Eropa,pemberian pakan daging didasarkan pada jumlah nutrisi yang terkandung dalam daging untuk mengendalikan rasa lapar burung.Mereka juga menambahkan material kasar lain seperti bulu dan kerikil halus agar sistem pencernaan mereka bekerja dengan baik.Raptor membutuhkan bulu mangsanya untuk membersihkan tembolok.Sebagian besar bulu tersebut tidak dicerna,setelah membersihkan tembolok dengan bulu,raptor memuntahkan bulu tersebut yang disebut Casting.Di Amerika,falconer memberikan pakan utuh kepada partner mereka seperti tikus,tupai,atau burung kecil.Pemberian pakan secara utuh dapat membantu falconer untuk pemberian nutrisi pada burung dan juga falconer tidak perlu menambahkan material kasar untuk pencernaannya.Semua raptor hanya sedikit mengkonsumsi pakan yang bersifat karnivora.

 Dan yang lebih parah lagi adalah para falconer yang menggunakan Burung Hantu sebagai partnernya. Kebanyakan mereka melatih owl ketika siang atau pagi hari, ini adalah sebuah kesalahan. Karena owl adalah hewan nocturnal, sebaiknya para falconer melatihnya ketika senja atau malam hari. Jika owl terbiasa hunting disiang hari, maka para raptor diurnal akan mengaggap owl adalah santapan bagi mereka. Ini dikarenakan owl yang berburu disiang hari akan di anggap saingan dalam kompetisi dengan burung pemangsa lain untuk makanan dan wilayah. 
dikarenakan penting untuk pemilihan makanan bagi Partner agar tetap terjaga kesehatanya,maka dari itu makanan yang masih segar di wajibkan untuk BOP/Partner.

  Dalam masalah makanan, pengaturan berat badan sang bop sangat penting. Berat badan burung menentukan seberapa lapar dan respon burung tersebut. Seekor burung yang kelebihan berat badan akan lebih suka terbang jauh atau tidak berburu. Terkadang burung yang kelebihan berat badan juga bisa bertindak agresif. Burung-burung yang terlalu kurus akan memperlihatkan masalah-masalah pada kesehatan mereka.


Nutrisi Makanan


Bagi anda pecinta burung predator, perhatikan gizi makanannya. Karena berpengaruh pula pada keindahan bulu-bulunya. Jika burung sakit atau terkena kutu, bulu-bulu burung itu pun akan mengalami kerontokkan.

DAGING MERPATI :
sebenarnya daging merpati banyak sekali mengandung lemak dan bagus untuk BOP kita, tapi ya seperti gw bilang di atas daging merpati rawan mempunyai bakteri bawaan yang menyebabkan penyakit frounce dan herpes.
kandungan daging merpati :
Protein 18,47 g
Total Lipid (lemak) 23,8 g
Energi 294 kkal

DAGING BEBEK :
daging bebek cocok untuk kebanyakan BOP, tapi klo di kasih terlalu banyak BOP akan lesu karena kandungan lemaknya termasuk kategori banyak. lemak bebek yg berwarna kuning mengandung banyak sekali nutrisi. satu hal yg perlu di ingat ada baiknya kasih makan batu kerikil setelah BOP makan daging bebek.
kandungan daging bebek :
Protein 17,42 g
Total Lipid (lemak) 15,2 g
Energi 211 kkal

DAGING KELINCI :
daging kelinci bagus untuk BOP yg inging melakukan diet, tapi harus hati2 memilih daging kelinci karena ada sebagian kelinci membawa penyakit, contohnya penyakit hati, penyakit cacingan, membawa coccidia, dan tumorus besar atau infeksi. ada baiknya setelah memotong daging kelinci, dagingnya di simpan di dalam plastik bukan baki, karena jika di plastik kita dapat menambahkan darahnya atau suplementnya. trus masukan ke pendingin di campur dengan es, jika ingin di pakai kembali masukan plastik yg berisi daging kelinci ke dalam air hangat untuk menghilangkan es pada dagingnnya. 1 ekor kelinci mampu memberi makan BOP sekitar 1 minggu lebih.
kandungan daging kelinci :
Protein 21,9 g
Total Lipid (lemak) 2,4 g
Energi 153 kkal

DAGING TIKUS :
daging tikus mengandung sedikit sekali gizi, jadi ada baiknya jika pemberian daging tikus di sertai dengan daging bebek, sapi, ato daging kelinci.

DAGING IKAN :
pada umumnya elang2 di indonesia memakan ikan, tapi ada pula yg tidak bisa memakan ikan, jika anda tau jenis2 apa saja elang2 yg habitatnya bukan makan ikan maka pemberian makan ikan di selingi vitamin B1, dan tidak boleh memberi makan ikan terlalu sering, karena akan menyebabkan kematian. BOP yg habitatnya tidak makan ikan pencernaannya beda dengan BOP yg makan ikan.

DAGING BURUNG PUYUH :
daging burung puyuh mempunyai lemak rendah, tapi jika di konsumsi setiap hari dan jangka panjang maka akan menimbulkan timbunan lemak.
pemberian daging burung puyuh ada baiknya saat usia burung puyuh 6 - 8 minggu, karena jika dagingnya di campur dengan tulangnya maka akan memberikan kalsium yg sangat tinggi bagi BOP, namun perlu di perhatikan saat memotong daging beserta tulangnya, buat supaya di potong kecil2 supaya tulangnya tidak mengakibatkan luka dan inveksi berkepanjangan pada saluran pencernaan BOP yg menyebabkan kematian. saat memberi makan daging puyuh kaki dan sayapnya harap di buang.
kandungan daging puyuh :
Protein 21,76 g
Total Lipid (lemak) 4,53 g
Energi 134 kkal

ada baiknya dalam waktu seminggu kita ngasih makan BOP kita beda2, nah sisa makanan di pakai untuk hari besoknya ato minggu besoknya, contoh seminggu makan 3 jenis daging, yaitu daging kelinci, bebek, sapi.

Penyakit Dalam BOP

 Kesehatan burung hendaknya menjadi perhatian utama. Burung jangan sampai terkena penyakit , karena dapat mengakibatkan kematian pada burung. Yang sering terjadi adalah burung terkena pilek , adanya sumbatan kotoran di hidung, mata berair, burung lantas menjadi lemas dan nafsu makan pun berkurang.

Penyakit Maggots
kadang2 ketika kita memelihara BOP yg masih eyass di temukannya bintik2 warna abu-abu di atas kepala ato di bawah paruhnya jgn di anggap remeh gan itu adalah penyakit.
cara penyembuhannya :
-di kasih vaseline.
-di kasih campuran air sama cuka secukupnya.

Penyakit Apoplexy
Penyakit Apoplexy di tandai dengan tidak terkendalinya BOP, karena mengalami kontraksi otot. coba di kasih air gula, jus jeruk atau jus cery dapat menyeimbangkan elektrolit elang. trus simpan BOP di tempat sejuk dan gelap.

Penyakit Candidiasis
Penyakit Candidiasis, termasuk penyakit infeksi jamur. gejala termasuk flak di dalam mulut (mirip gejala penyakit Frounce, Capillaria, atau kekurangan vitamin A) namun beda sekali.
gejala-gejala:
-kurangnya napsu makan
-muntah
-dehidrasi
-depresi
pengobatan di beri :
nistatin, Flukonazol, Itrakonazol.

Komentar

  1. Cakeppp nihh...kl untuk owl sendiri apakah tidak jauh berbeda?

    BalasHapus
  2. Bang mau izin tanya selama ini saya terus belajar tentang falconry .tapi kaya ada yang menyimpang seperti ada yang bilang tidak boleh dikasih makan daging dari lemari pendingin sebagian orang ada yang bilang boleh sebenarnya mana yang betul bang?

    BalasHapus
  3. Cara mengatasi sticky pada elang gimna bang

    BalasHapus
  4. Merit Casino Online Casinos | Discover the best online casino
    › merit-casino › merit-casino Merit Casino Online Casinos · The 메리트 카지노 Best Slots Machines at Merit · Play Slots At The Best 인카지노 Casinos · Casino Games 샌즈카지노 At Merit · Table Games At Merit · Live Dealer Casino.

    BalasHapus
  5. Mas yang dimaksud malimprint apa yang mas

    BalasHapus

Posting Komentar